Perkawinan ialah Amanat
Allah SWT, sehingga jagalah sangat Allah itu sekuat-kuatnya &
seteguh-teguhnya, dikarenakan setan bakal mengusahakan bersama seribu satu
macam trick buat menghancurkan perkawinan tersebut.
Inilah ujian terberat dalam
kehidupan, mejaga amanah Allah SWT dalam wujud perkawinan, & ini memang lah
tak gampang, tidak sedikit sekali orang yg tidak sukses mempertahankannya,
sebab setan tetap saja menggoda pasangan suami istri utk terjerumus kedalam lembah
yg hina dina, yg ujung-ujungnya perceraian.
Sehingga tidak jarang dijumpai
pasangan suami istri konsisten saja digoda atau tergoda oleh lingkungan
disekitarnya, baik yg berada dalam dunia nyata maupun dunia maya, ini tidak
sedikit berjalan gara-gara jaringan social, Facebook, Twitter & lain
sebagainya, suami istri sanggup bubar. Setan benar-benar punyak tidak sedikit
sekali kiat supaya suami istri pecah berantakan.
Itulah sebabnya bantuan Allah SWT
mesti tetap menerus dipanjatkan KepadaNya, lantaran tidak dengan PertolonganNya
pasangan suami istri tak bersi kukuh lama, dapat bubar di tengah jalan, &
itu tidak pandang umur perkawinan, tiada jaminan yg telah bertahun-tahun tetap
langgeng.
KEDUA
Perkawinan ialah Sunnah
RosulNya yg mesti diikuti yg mesti diikuti perasaan mempunyai & bertanggung
jawab kepada keutuhan hunian tangga, demi terciptanya panji-panji Illahi.
Perkara yg satu inipun tidak
gampang, benar-benar sunnah rosulullah, tapi kerena persoalan kehidupan yg
terkadang rumit dari sudut ekonomi, social, budaya & lain sebagainya, tidak
sedikit orang yg tidak pernah menjalankannya, bahkan ada yg hingga akhir
hayatnya masih membujang, bukan tidak ingin menjalankannya, tetapi beraneka hal
menghambatnya menuju kepelaminan.
Sehingga bagi yg telah berumah
tangga, yg telah menjalankan sunnah RosulNya mesti konsisten menerus
dipelihara, lagi-lagi setan berada di sekeliling hunian tangga tersebut,
prahara yg berjalan kepada satu buah hunian tangga yaitu sesuatu yg teramat
disukai oleh setan laknatullah, makin tidak bahagia suatu hunian tangga, setan
makin gemar, lantaran dalam hunian tangga yg tidak bahagia ialah pintu paling
besar yg akan dimasuki oleh setan utk menghancurkan hunian tangga tersebut,
sehingga waspadalah.
KETIGA
Perkawinan merupakan
bahtera hunian tangga yg melaju di samudera kehidupan yg amat luas, mengarungi
ombak kehidupan menuju Pantai Illahi Robbi yg penuh ridho & DiridhoiNya.
Perkara yg ke3 inipun, bukan
bermain sulitnya, menuju Pantai Illahi Robbi, pantai yg penuh bersama
kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, penuh ridho & AmpunanNya, bagi satu
buah hunian tangga di era yg kata orang era edan ini, teramat akbar sekali
godaannya, & repotnya godaan tersebut ada di sepanjang jalan kehidupan
hunian tangga, kalau tidak pandai-pandai meniti buih di tengah gelombang lautan
kehidupan ini, mungkin saja biduk hunian tangga hancur berantakan ditimpa badai
yg dasyat.
Pantai Illahi Robbi merupakan
lokasi yg sarat bersama ujian, cobaan, ganjalan, halangan & lain
sebagainya, ini mesti dilalui oleh pasangan suami istri, yg dari awalnya memang
lah telah beda, baik watak, sipat, kelakuan, gaya berkata & lain
sebagainya. Sehingga jikalau yg ditonjolkan yakni perbedaannya, ini biang komplik!
Yg dicari ialah persamaan-persamaan, betapapun kecilnya.
Tak gampang memang lah, tapi
bukan berarti tak sanggup! Niat yg tulus ikhlas dalam berumah tangga merupakan
kunci mutlak atau perahu yg kokoh utk konsisten berlayar dalam lautan yg luas
menuju pantai kebahagiaan yg sudah disediakan bagi suami istri yg sholeh &
sholeha, bagi suami istri yg beriman & bertaqwa KepadaNya & tetap
menerus menjaganya hingga akhir hayat.
KEEMPAT
Perkawinan ialah simpul
yg teramat kuat, lantaran diikat serentak oleh Kalimat Illahi yg mengikat dua
hati, dua jiwa jadi satu dalam bahtera hunian tangga, di mana sang suami jadi
kepala hunian tangga & sang istri mendampinginya.
Bersama kalimat Illahi suami
istri yg tadinya dua manusia yg tidak sama satu sama lain, diikat atau disatukan
dalam hunian tangga, dgn begitu ikatan ini tidak sembarangan, lantaran
ikatannya berupa dua kalimat syahadat yg diucapkan kala ada ijab Kabul diantara
keduanya. Dgn ikatan syahadat ini suami istri senantiasa diingatkan utk
konsisten menerus memperbaharui keimanan masing-masing.
Sebab keimanan seperti gerak
gelombang, kadang naik, kadang turun, ini memang lah jadi ciri keimanan manusia
rata-rata. Keimanan malaikat stabil, lurus tetap. Keimanan para rosul naik
tetap, sedangkan keimanan setan turun konsisten. Menjadi keimanan manusia,
dalam perihal ini suami istri, berada diantara keimanan yg penuh dgn gerak,
& gerak itu mampu turun & mampu naik.
Buat itulah sepasang suami istri
mesti tetap menerus saling mengingatkan satu sama lain, biar ikatan perkawinan
tersebut tak putus ditengah jalan. Buat itu seandainya tampak keimanan suami
supaya kendor, sang istri wajib mengingatkan, demikian serta sebaliknya apabila
keimana istri merosok sebab cobaan atau ujian, sang suami wajib mengingatkan.
Menjadi kunci saling mengingatkan diantara suami istri itu mutlak.
KELIMA
Perkawinan yaitu Taman
Illahi, area sharing, bercerita, bercengkrama, bercinta & berkasih sayang
antara suami istri dgn penuh keikhlasan, kesabaran, ketabahan & bukti.
Di Taman Illahi ini, taman yg dibangun
berupa hunian tangga ini, yaitu ruangan yg paling indah dalam kehidupan di
dunia, sebab ga ada kecantikan dunia yg sanggup mengalahkan istri yg sholeha.
Nah istri yg sholeha seandainya berada dalam hunian tangga yg sakinah, mawadah,
warokhmah yaitu taman yg amat sangat indah, yg menciptakan suami kerasan
tinggal di dalamnya.
Taman Illahi ini benar-benar
tidak sembarangan, taman ini jadi indah seandainya diisi oleh suami istri &
anak yg seluruh taat & taqwa terhadap Allah SWT. Hunian tangga yg penuh
denga rasa kasih saying, saling cintai mencintai, penuh bersama keikhlasan
& kesabaran, sehingga dgn sendirinya taman itu sudah terbentuk. &
uniknya taman ini bukan lantaran ketajiran harta benda, tetapi tajir dgn hati
yg lapang.
Harta bukan segalanya, tetapi
bagi suami istri yg bisa isi taman-taman tersebut bersama penuh senyum, tawa,
sharing & saling nasehat menasehati dalam kesabaran, sehingga harta bukan
satu-satunya aspek kebahagiaan.
KEENAM
Perkawinan yakni Karunia
Illahi yg diberikan terhadap mereka yg ingin sharing terhadap sesamanya dalam
senang ataupun duka, & yg berikhtiar menekan egonya sendiri demi
kebahagiaan dgn.
Karunia Illahi ini memang lah
terasa bagi sepasang suami istri, lantaran beberapa orang yg beriman jikalau
jalankan pernikahan separuh agamanya sudah selamat, & ini karunia yg
teramat akbar yg sudah diberikan terhadap sepasang suami istri. Lantaran memang
lah tidak seluruh orang meraih karunia yg gede ini.
Hebatnya lagi karunia Allah SWT
ini tampak nyata kala laksanakan kewajiban suami istri & itu mendapat
pahala! Mencoba itu, lakukan kewajiban suami istri itu bakal pahala, surga
dunia itu diberikan kepada sepasang suami istri, halal & barokah! & hal
itu tidak bakal dilakukan oleh beberapa orang yg masihlah bujangan, janganlah
lupa yg halal.
KETUJUH
Perkawinan yaitu Dinas
Illahi yg menaungi jiwa raga suami, istri & anak, demi terwujud keluarga yg
sakinah, keluarga yg penuh ridho & AmpunanNya, keluarga yg penuh lindungan
& RakhmatNya.
Yg terakhir ini yaitu dinas yg
teramat baik buat mendidik insan-insan yg muncul terhadap keluarga, lantaran
keluarga yakni Instansi social paling kecil, tetapi yg paling mutlak &
perdana utk membina anak-anak yang merupakan generasi hari esok, yg bukan cuma
melanjutkan terjadinya regenerasi dalam hunian tangga, serta regenerasi bagi
penduduk, bangsa, negeri & agama.
Dgn begitu Instansi Illahi yg
sudah terbentuk dalam satu buah hunian tangga mesti konsisten menerus dijaga
keutuhannya, dikarenakan dalam hunian tangga inilah amanah Allah di memberi
pada sepasang suami istri. Amanah Allah ini mesti dijaga, dipelihara supaya
masih dijalan yg DirihoiNya. Jalan yg penuh ridho & AmpunanNya