Selasa, 16 Februari 2016

Langkah Langkah Membangun Keluarga Yang Bahagia dan Sakinah

Cara membentuk keluarga agar lebih bahagia

PERTAMA
Perkawinan ialah Amanat Allah SWT, sehingga jagalah sangat Allah itu sekuat-kuatnya & seteguh-teguhnya, dikarenakan setan bakal mengusahakan bersama seribu satu macam trick buat menghancurkan perkawinan tersebut.

Inilah ujian terberat dalam kehidupan, mejaga amanah Allah SWT dalam wujud perkawinan, & ini memang lah tak gampang, tidak sedikit sekali orang yg tidak sukses mempertahankannya, sebab setan tetap saja menggoda pasangan suami istri utk terjerumus kedalam lembah yg hina dina, yg ujung-ujungnya perceraian.

Sehingga tidak jarang dijumpai pasangan suami istri konsisten saja digoda atau tergoda oleh lingkungan disekitarnya, baik yg berada dalam dunia nyata maupun dunia maya, ini tidak sedikit berjalan gara-gara jaringan social, Facebook, Twitter & lain sebagainya, suami istri sanggup bubar. Setan benar-benar punyak tidak sedikit sekali kiat supaya suami istri pecah berantakan.

Itulah sebabnya bantuan Allah SWT mesti tetap menerus dipanjatkan KepadaNya, lantaran tidak dengan PertolonganNya pasangan suami istri tak bersi kukuh lama, dapat bubar di tengah jalan, & itu tidak pandang umur perkawinan, tiada jaminan yg telah bertahun-tahun tetap langgeng.

KEDUA 
Perkawinan ialah Sunnah RosulNya yg mesti diikuti yg mesti diikuti perasaan mempunyai & bertanggung jawab kepada keutuhan hunian tangga, demi terciptanya panji-panji Illahi.

Perkara yg satu inipun tidak gampang, benar-benar sunnah rosulullah, tapi kerena persoalan kehidupan yg terkadang rumit dari sudut ekonomi, social, budaya & lain sebagainya, tidak sedikit orang yg tidak pernah menjalankannya, bahkan ada yg hingga akhir hayatnya masih membujang, bukan tidak ingin menjalankannya, tetapi beraneka hal menghambatnya menuju kepelaminan.

Sehingga bagi yg telah berumah tangga, yg telah menjalankan sunnah RosulNya mesti konsisten menerus dipelihara, lagi-lagi setan berada di sekeliling hunian tangga tersebut, prahara yg berjalan kepada satu buah hunian tangga yaitu sesuatu yg teramat disukai oleh setan laknatullah, makin tidak bahagia suatu hunian tangga, setan makin gemar, lantaran dalam hunian tangga yg tidak bahagia ialah pintu paling besar yg akan dimasuki oleh setan utk menghancurkan hunian tangga tersebut, sehingga waspadalah.

KETIGA 
Perkawinan merupakan bahtera hunian tangga yg melaju di samudera kehidupan yg amat luas, mengarungi ombak kehidupan menuju Pantai Illahi Robbi yg penuh ridho & DiridhoiNya.

Perkara yg ke3 inipun, bukan bermain sulitnya, menuju Pantai Illahi Robbi, pantai yg penuh bersama kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, penuh ridho & AmpunanNya, bagi satu buah hunian tangga di era yg kata orang era edan ini, teramat akbar sekali godaannya, & repotnya godaan tersebut ada di sepanjang jalan kehidupan hunian tangga, kalau tidak pandai-pandai meniti buih di tengah gelombang lautan kehidupan ini, mungkin saja biduk hunian tangga hancur berantakan ditimpa badai yg dasyat.

Pantai Illahi Robbi merupakan lokasi yg sarat bersama ujian, cobaan, ganjalan, halangan & lain sebagainya, ini mesti dilalui oleh pasangan suami istri, yg dari awalnya memang lah telah beda, baik watak, sipat, kelakuan, gaya berkata & lain sebagainya. Sehingga jikalau yg ditonjolkan yakni perbedaannya, ini biang komplik! Yg dicari ialah persamaan-persamaan, betapapun kecilnya.

Tak gampang memang lah, tapi bukan berarti tak sanggup! Niat yg tulus ikhlas dalam berumah tangga merupakan kunci mutlak atau perahu yg kokoh utk konsisten berlayar dalam lautan yg luas menuju pantai kebahagiaan yg sudah disediakan bagi suami istri yg sholeh & sholeha, bagi suami istri yg beriman & bertaqwa KepadaNya & tetap menerus menjaganya hingga akhir hayat.

KEEMPAT
Perkawinan ialah simpul yg teramat kuat, lantaran diikat serentak oleh Kalimat Illahi yg mengikat dua hati, dua jiwa jadi satu dalam bahtera hunian tangga, di mana sang suami jadi kepala hunian tangga & sang istri mendampinginya.

Bersama kalimat Illahi suami istri yg tadinya dua manusia yg tidak sama satu sama lain, diikat atau disatukan dalam hunian tangga, dgn begitu ikatan ini tidak sembarangan, lantaran ikatannya berupa dua kalimat syahadat yg diucapkan kala ada ijab Kabul diantara keduanya. Dgn ikatan syahadat ini suami istri senantiasa diingatkan utk konsisten menerus memperbaharui keimanan masing-masing.

Sebab keimanan seperti gerak gelombang, kadang naik, kadang turun, ini memang lah jadi ciri keimanan manusia rata-rata. Keimanan malaikat stabil, lurus tetap. Keimanan para rosul naik tetap, sedangkan keimanan setan turun konsisten. Menjadi keimanan manusia, dalam perihal ini suami istri, berada diantara keimanan yg penuh dgn gerak, & gerak itu mampu turun & mampu naik.

Buat itulah sepasang suami istri mesti tetap menerus saling mengingatkan satu sama lain, biar ikatan perkawinan tersebut tak putus ditengah jalan. Buat itu seandainya tampak keimanan suami supaya kendor, sang istri wajib mengingatkan, demikian serta sebaliknya apabila keimana istri merosok sebab cobaan atau ujian, sang suami wajib mengingatkan. Menjadi kunci saling mengingatkan diantara suami istri itu mutlak.

KELIMA
Perkawinan yaitu Taman Illahi, area sharing, bercerita, bercengkrama, bercinta & berkasih sayang antara suami istri dgn penuh keikhlasan, kesabaran, ketabahan & bukti.

Di Taman Illahi ini, taman yg dibangun berupa hunian tangga ini, yaitu ruangan yg paling indah dalam kehidupan di dunia, sebab ga ada kecantikan dunia yg sanggup mengalahkan istri yg sholeha. Nah istri yg sholeha seandainya berada dalam hunian tangga yg sakinah, mawadah, warokhmah yaitu taman yg amat sangat indah, yg menciptakan suami kerasan tinggal di dalamnya.

Taman Illahi ini benar-benar tidak sembarangan, taman ini jadi indah seandainya diisi oleh suami istri & anak yg seluruh taat & taqwa terhadap Allah SWT. Hunian tangga yg penuh denga rasa kasih saying, saling cintai mencintai, penuh bersama keikhlasan & kesabaran, sehingga dgn sendirinya taman itu sudah terbentuk. & uniknya taman ini bukan lantaran ketajiran harta benda, tetapi tajir dgn hati yg lapang.

Harta bukan segalanya, tetapi bagi suami istri yg bisa isi taman-taman tersebut bersama penuh senyum, tawa, sharing & saling nasehat menasehati dalam kesabaran, sehingga harta bukan satu-satunya aspek kebahagiaan.

KEENAM 
Perkawinan yakni Karunia Illahi yg diberikan terhadap mereka yg ingin sharing terhadap sesamanya dalam senang ataupun duka, & yg berikhtiar menekan egonya sendiri demi kebahagiaan dgn.

Karunia Illahi ini memang lah terasa bagi sepasang suami istri, lantaran beberapa orang yg beriman jikalau jalankan pernikahan separuh agamanya sudah selamat, & ini karunia yg teramat akbar yg sudah diberikan terhadap sepasang suami istri. Lantaran memang lah tidak seluruh orang meraih karunia yg gede ini.

Hebatnya lagi karunia Allah SWT ini tampak nyata kala laksanakan kewajiban suami istri & itu mendapat pahala! Mencoba itu, lakukan kewajiban suami istri itu bakal pahala, surga dunia itu diberikan kepada sepasang suami istri, halal & barokah! & hal itu tidak bakal dilakukan oleh beberapa orang yg masihlah bujangan, janganlah lupa yg halal.

KETUJUH
Perkawinan yaitu Dinas Illahi yg menaungi jiwa raga suami, istri & anak, demi terwujud keluarga yg sakinah, keluarga yg penuh ridho & AmpunanNya, keluarga yg penuh lindungan & RakhmatNya.

Yg terakhir ini yaitu dinas yg teramat baik buat mendidik insan-insan yg muncul terhadap keluarga, lantaran keluarga yakni Instansi social paling kecil, tetapi yg paling mutlak & perdana utk membina anak-anak yang merupakan generasi hari esok, yg bukan cuma melanjutkan terjadinya regenerasi dalam hunian tangga, serta regenerasi bagi penduduk, bangsa, negeri & agama.


Dgn begitu Instansi Illahi yg sudah terbentuk dalam satu buah hunian tangga mesti konsisten menerus dijaga keutuhannya, dikarenakan dalam hunian tangga inilah amanah Allah di memberi pada sepasang suami istri. Amanah Allah ini mesti dijaga, dipelihara supaya masih dijalan yg DirihoiNya. Jalan yg penuh ridho & AmpunanNya
Previous
Next Post »

Posting Komentar