Jumat, 12 Februari 2016

Subhanallah, Inilah Fenomena Adzan Di Seluruh Dunia Yang Menggetarkan Hati

Subhanallah, Inilah Fenomena Adzan Di Seluruh Dunia Yang Menggetarkan Hati

Subhanallah, Inilah Fenomena Adzan Di Seluruh Dunia Yang Menggetarkan Hati - Adzan ialah fasilitas luar biasa buat mengumandangkan tauhid pada Maha yg Maha Kuasa & risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan pun ialah panggilan shalat terhadap umat Islam, yg konsisten bergema di seluruhnya dunia lima kali tiap-tiap hri.

Betapa fantastis nada adzan itu, & bagi umat Islam di seluruhnya dunia, adzan adalah suatu kenyataan yg sudah mapan. Indonesia contohnya, juga sebagai suatu negeri terdiri dari ribuan pulau & dgn masyarakat muslim paling besar di dunia.

Demikian fajar fajar menyingsing di segi timur Sulawesi, disekitar 5 : 30 saat setempat, sehingga adzan subuh sejak mulai dikumandangkan. Ribuan Muadzin di kawasan timur Indonesia sejak mulai mengumandangkan tauhid terhadap yg Maha Kuasa, & risalah Muhammad saw.

Proses itu tetap terjadi & bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan kala antara timur & barat pulau-pulau di Indonesia merupakan satu jam. Oleh dikarenakan itu, satu jam sesudah adzan selesai di Sulawesi, sehingga adzan serta-merta bergema di Jakarta, disusul juga sumatra. & adzan belum mogok di Indonesia, sehingga dia telah dimulai di Malaysia.

Burma ialah di baris berikutnya, & dalam diwaktu sekian banyak jam dari Jakarta, sehingga adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. & demikian adzan berhenti di Bangladesh, sehingga beliau beliau sudah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Selanjutnya konsisten menuju Bombay & semua kawasan India.

Srinagar & Sialkot (suatu kota di Pakistan utara) mempunyai dikala adzan yg sama. Perbedaan ketika antara Sialkot, Kota, Karachi & Gowadar (kota di Baluchistan, satu buah propinsi di Pakistan) merupakan empat puluh menit, & dalam kini, (Dawn) adzan Fajar sudah terdengar di Pakistan. Sebelum mogok di sana, beliau sudah dimulai di Afghanistan & Muscat. Perbedaan dikala antara Muscat & Baghdad ialah satu jam. Adzan kembali terdengar tatkala satu jam di wilayah Hijaz Al-Muqaddas (Makkah & Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait & Irak.

Perbedaan diwaktu antara Bagdad & Iskandariyah di Mesir yaitu satu jam. Adzan tetap bergema di Siria, Mesir, Somalia & Sudan selagi jam tersebut. Iskandariyah & Istanbul terletak di bujur geografis yg sama. Perbedaan kala antara timur & barat Turki yakni satu setengah jam, & kepada ketika ini seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah & Tripoli (ibukota Libya) terletak di area dikala yg sama. Proses panggilan Adzan maka konsisten terjadi lewat semua kawasan Afrika. Oleh sebab itu, kumandang keesaan Allah & kenabian Muhammad saw yg dimulai dari sektor timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik sesudah sembilan setengah jam.

Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur sudah dimulai di kawasan timur Indonesia, & sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar sudah dimulai. & demikian adzan mencapai Jakarta sesudah kira-kira satu setengah jam seterusnya, sehingga diwaktu Maghrib menyusul. & tak lama sesudah diwaktu Maghrib mencapai Sumatera, sehingga dikala adzan Isya sudah dimulai di Sulawesi! Jika Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, sehingga muadzin di Afrika mengumandangkan adzan buat Isya.

Itu bermakna, bahwa adzan senantiasa dikumandangkan tiap-tiap menit, detik & tiap-tiap disaat. Jutaan tempat ibadah didunia senantiasa bersahut-sahutan tiap-tiap diwaktu mengumandangkan adzan. Subhaanallah. Masihkan kamu tak beriman sepenuhnya pada Islam??

Kalau kita merenungkan fenomena ini dgn serius & seksama, sehingga kita menyimpulkan bukti yg luar biasa, ialah : Tiap-tiap dikala ribuan muadzin —jika bukan beberapa ratus ribu— di seluruhnya dunia mengumandangkan keesaan Allah yg Maha Kuasa & kenabian Nabi Muhammad saw di muka bumi ini! Insya’allah, adzan (panggilan universal) lima kali sehari ini bakal tetap terjadi hingga hri kiamat, Amin.

Benarlah firman Allah Swt :
(Yakni) beberapa orang yg mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam kondisi berbaring & mereka memikirkan berkaitan penciptaan langit & bumi (seraya bicara), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau membuat ini bersama sia-sia. Maha Suci Engkau, sehingga peliharalah kami dari siksa neraka.’ (Ali Imran : 191) 



Previous
Next Post »

Posting Komentar