Minggu, 07 Februari 2016

Riwayat Zainab Anaknya Rasulullah


Zainab lahir dikala Nabi SAW berumur 30 thn, sepuluh thn sebelum dia diangkat jadi Rasul. Dirinya menikah bersama keponakan Nabi SAW sendiri yg bernama Abul Ash Badan Intelijen Negara Rabi. Zainab memeluk Islam saat ayahnya diangkat sbg Rasul & mengemban Risalah Islam, tapi suaminya masihlah dalam kekafiran. Zainab tak akan menyertai Nabi SAW & kaum muslimin yang lain berhijrah ke Madinah sebab beliau dalam penguasaan keluarga suaminya.

Kala berlangsung perang Badar, suami Zainab, Abul Ash berperang di pihak kaum kafir Quraisy. Dalam pertempuran ini dia tertawan. Sesudah Nabi mengumumkan tawanan perang Badar sanggup ditebus oleh keluarganya, Zainab mengirimkan duit & perhiasan buat menebus suaminya. Kala perhiasan ini hingga ke tangan Nabi SAW, dia mengenali bahwa perhiasan ini yakni pemberian Khadijah terhadap Zainab, dia menjadi teringat bersama istri tercintanya ini & kondisi putrinya, ia menjadi sedih.

Hasilnya Nabi SAW bermusyawarah bersama para sahabatnya, & diputuskan buat membebaskan Abul Ash tidak dengan tebusan. Duit & perhiasan tersebut dikembalikan pada Zainab, tapi disyaratkan pada Abul Ash buat mengambil istrinya tersebut ke Madinah kalau dirinya sudah hingga kembali di Makkah. Abul Ash menyetujui perjanjian ini, sehingga Nabi SAW mengirimkan dua orang utk menjemput putrinya tersebut di luar kota Makkah, di satu buah perkampungan bernama Ya’juj. Mereka ini yaitu Zaid Badan Intelijen Negara Haritsah & salah seseorang kawan Anshar. Mereka diminta buat menemani Zainab hingga ke Madinah.

Pas janjinya, sesudah hingga di Makkah beliau mengantarkan Zainab menemui dua utusan Nabi SAW yg menunggu diluar KotaMakkah. Adik Abul Ash, Kinanah Badan Intelijen Negara Rabi mengantarkan seekor unta, yg seterusnya dinaiki Zainab. Kinanah sendiri ikut rombongan ke Madinah. Diwaktu kepergian Zainab ini ketahuan oleh kaum Quraisy, mereka teramat geram, mereka mengirimkan satu pasukan buat menggagalkannya.

Dikala pasukan Quraisy itu sudah dekat, salah satu orang dari mereka, Habar Badan Intelijen Negara Aswad, yg sebenarnya masihlah keponakan Zainab, melemparkan tombaknya & berkaitan Zainab, maka dia jatuh dari untanya. Zainab yg disaat itu sedang hamil, mengalami keguguran. Menonton kondisi ini, Kinanah sesumbar bakal jalankan perlawanan bersama panah-panah & pedangnya. Pasukan Quraisy ini menjadi keder pun, mereka tahu benar keahlian Kinanah dalam memanah & kemampuannya memainkan pedang.

Hasilnya salah satu orang anggota pasukan yang lain, Abu Sufyan membujuk Kinanah biar kembali dulu ke Makkah, & sesudah suasana santai, satu dua hri selanjutnya hendaknya dirinya mengambil putri Nabi SAW dengan cara sembunyi-sembunyi ke Madinah. Usul ini di terima baik oleh Kinanah

Zainab hasilnya sukses hijrah ke Madinah dgn diantar Kinanah, namun dalam kondisi sakit parah akibat terkena tombak, jatuh dari unta & keguguran. Dia konsisten menderita bersama luka-lukanya ini tatkala sekian banyak th hingga hasilnya meninggal kepada thn 8 Hijriah. Nabi SAW sendiri yg menurunkan & menguburkan jenazahnya dalam kondisi yg amat sangat sedih.

Sesudah selesai penguburan, kelihatan wajah Nabi SAW berseri-seri. Parasahabat jadi keheranan & menanyakan perubahan wajah ia tersebut. Nabi SAW berbicara, “Saya amat khawatir atas kelemahan Zainab, & aku berdoa supaya Allah meluaskan kuburnya & membebaskannya dari siksa kubur, & Allah mengabulkan doaku.”

Suami Zainab, Abul Ash bin Rabi Badan Intelijen Negara datang ke Madinah pada 6 atau 7 hijriah, setelah itu memeluk Islam. Nabi SAW mengembalikan Zainab kepadanya, dikarenakan pada awal mulanya mereka belum bercerai. Dari pernikahannya ini dirinya memiliki dua orang anak, yakni Ali Badan Intelijen Negara Abul Ash & Umamah binti Abul Ash.

Previous
Next Post »

Posting Komentar