Sabtu, 05 Maret 2016

Inilah Obat Lupa Dalam Al-Quran

Terkadang sebagian dari kita mengeluhkan seringnya lupa beberapa ilmu yang telah dipelajari atau susah mengingat. Maka ini solusi dari Al-Quran .

obat lupa ingatan dalam al-quran

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata : 

قلنا: نعم له دواء ـ بفضل الله ـ وهي الكتابة، ولهذا امتن الله عز وجل على عباده بها فقال: {اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ * خَلَقَ الإِنسَـنَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الاَْكْرَمُ * الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ}. (العق: 1 ـ 4). فقال (اقرأ) ثم قال: {الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ } يعني اقرأ من حفظك، فإن لم يكن فمن قلمك، فالله تبارك وتعالى بين لنا كيف نداوي هذه العلة، وهي علة النسيان وذلك بأن نداويها بالكتابة، والان أصبحت الكتابة أدقُّ من الأول، لأنه وجد ـ بحمد الله ـ الان المسجِّل

“kita katakan, iya. Lupa ada obatnya –dengan karunia dari Allah- yaitu menulisnya. Karenanya Allah memberi karunia kepada hamba-Nya dengan surat Al-Alaq. Yaitu “iqra’” kemudian “mengajarkan dengan perantara pena”. Maksudnya, bacalah dengan hapalannya, jika tidak hapal maka dengan tulisanmu.

Allah Tabaraka Ta’ala menjelaskan kepada kita bagaimana mengobati penyakit ini yaitu penyakit lupa dan kita obati dengan menulis. Dan sekarang menulis lebih mudah dibanding dahulu karena mudah didapatkan dan segala puji bagi Allah, sekarang bisa direkam.”[1]

Mengikat ilmu dengan menulis
Daya ingat manusia terbatas, oleh karenanya ilmu perlu diikat denga tulisan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

“Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya”[2]

Bahkan beliau memerintahkan sebagian sahabatnya agar menulis ilmu. Salah satunya adalah Abdullah bin ‘Amru. Beliau bersabda kepadanya:

اكْتُبْ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا خَرَجَ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ

“Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran”[3]

Imam Syafi’I rahimahullah berkata,

الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ

فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ

Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.''[4]

Sampai-sampai Asy-sya’bi rahimahullah berkata,

إِذَا سَمِعْتَ شَيْئًا فَاكْتُبْهُ وَلَوْ فِي الْحَائِطِ

 “Apabila engkau mendengar sesuatu ilmu, maka tulislah meskipun pada dinding”[5]

Ikatlah ilmu dengan amal
Sebagian lagi mengatakan bahwa di zaman seperti sekarang ini.

قيد العلم بالعمل

“ikatlah ilmu dengan mengamalkannya”
Ilmu lebih layak diikat dengan amal karena ilmu yang telah diikat dikitab-kitab telah banyak dilupakan.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam
sumber : muslimafiyah.com
Previous
Next Post »

8 komentar

Unknown delete 5 Maret 2016 pukul 07.45

Alhamdulillah, artikel yang saya cari cari. terimakasih admin

Unknown delete 6 Maret 2016 pukul 01.23

iya sama sama mas
semoga bermanfaat

DAENG HERU delete 6 Maret 2016 pukul 01.46

keren niii artikelnya.. kalau bisa boleh kenalan sama admin nye gx heeee

Yusuf Abdul Qohhar delete 6 Maret 2016 pukul 01.47

Menulis adalah terapi paling manjur untuk mengatasi kelupaan. Apalagi ditambah dengan bacaan dan amalan, makin kuat ingatan kita.

Yogi Prasetyawan delete 6 Maret 2016 pukul 02.21

Nice info sob :D

Unknown delete 6 Maret 2016 pukul 03.20

sangat bermanfaat ni artikelnya

Ton delete 6 Maret 2016 pukul 04.57

sangat bermanfaat, nice artikel bro :D

Abdim delete 6 Maret 2016 pukul 05.22

terimakasih ...sangat memotivasi diri ..

Posting Komentar