Minggu, 07 Februari 2016

Kisah Islami, Alkisah Tetang Seorang Pelacur Yang Menjadi Ahli Surga

Alkisah Tetang Seorang Pelacur Yang Menjadi Ahli Surga

Kisah Islami, Alkisah Tetang Seorang Pelacur Yang Menjadi Ahli Surga - Sebuah kala di sebuah negara, hiduplah seoarang perempuan bernama Al-Malikah. Ia yaitu perempuan tunasusila keturunan Bani Israil. Al-Malikah dikenal di negerinya sbg pelacur kelas atas. Penghasilan yg dirinya peroleh serta pass tinggi.

Kecantikannya amat sangat populer maka tidak sedikit pemuda yg menyukainya. Tak tidak cuma satu orang pemuda bernama Abid. Abid sebenarnya pemuda miskin yg patuh ibadah. Tetapi kepopuleran paras jelita Al-Malikah di seantero negara rupanya sudah menggoda keimanan sang pemuda buat coba menikmati kecantikan Al-Malikah.


Sangat Disayangkan buat mampu berjumpa Al-Malikah, Abid mesti mengeluarkan budget se besar 100 dinar. Dikarenakan besar nya duit gaji itu, Abid mesti bekerja sekuat tenaga buat menghimpun duit. Beliau mau berjumpa bersama ‘pujaan’ hatinya. Sesudah duit terkumpul, datanglah Abid menemui Al-Malikah.

Tetapi sesuatu yg mengejutkan berjalan. Waktu Abid sudah berada di hadapan Al-Malikah, tiba-tiba tubuhnya jadi gemetar. Keringat bercucuran ke luar dari sekujur tubuhnya. Yg berlangsung, sang pemuda justru mau lari dari ruangan itu. Al-Malikah malah jadi heran bersama tingkah Abid yg mendadak beralih.

Waktu Al-Malikah telah berada di depannya, Abid justru teringat dapat Rab-nya. “Aku takut terhadap Allah, dengan cara apa saya mempertanggungjawabkan tindakan maksiatku kelak,” kata Abid.

Kata Kata Abid yg spontan malah menciptakan Al-Malikah terperanjat. Entah macam mana, kata kata Abid seakan jadi wasilah yg berikan kesadaran terhadap Al-Malikah. diluar dugaan, hati Al-Malikah tersentuh oleh kata kata Abid yg polos itu.

Abid serta lantas bertolak menjauh meninggalkan Al-Malikah. Kakinya segera berlangsung seribu langkah. Tapi tidak dengan diduga, belum jauh Abid meninggalkan area itu, Al-Malikah menguber & menghentikan langkah Abid. Al-Malikah mencegah Abid. Namun bukan utk memaksa Abid buat berzina. Yg dilakukan Al-Malikah justru meminta Abid menikahinya. Wanita itu tiba-tiba menangis di depan Abid, sambil memohon-mohon. Pasti saja sekarang giliran tingkah Al-Malikah yg menciptakan heran Abid.

Bahkan dgn suara meneror, Al-Malikah tidak ingin melepaskan langkah Abid sebelum pemuda itu memang berjanji menikahinya. Tetapi bisnis Al-Malikah sia-sia. Abid sukses menjauh sampai menghilang dari pandangan Al-Malikah.

Keteguhan iman sang pemuda rupanya sudah jelita hati Al-Malikah. Kata-kata keimanan yg ke luar dari mulut Abid memang sudah mengakses hati, mata & pikiran sang perempuan. Usai jumpa yg awalnya utk bertransaksi maksiat pada Allah itu, Al-Malikah bertekad buat memperbaiki diri & serta-merta ke luar ‘lembah hitam’ pekerjaannya. Tujuannya tidak lain, menyempurnakan benih iman yg sejak mulai tumbuh lantaran disiram kata kata sang pemuda. Dirinya serta mencari sang pemuda sampai ke pelosok.

Bertahun-tahun Al-Malikah berlangsung ke luar masuk kampung cuma buat mencari sosok pemuda teguh iman yg sempat ditemuinya itu. Tapi bisnis yg dilakukan Al-Malikah kandas. Abid mengetahui jikalau sang perempuan pelacur mencari-cari beliau. Lantaran ketakutannya terhadap Allah, sehingga Abid senantiasa menghindar & bersembunyi. Dikarenakan ketakutannya yg luar biasa pada Tuhannya itu, sampai menciptakan Abid pingsan dulu wafat.

Info meninggalnya Abid ini rupanya hingga pun ke telinga Al-Malikah. Pasti saja informasi itu menciptakan Al-Malikah syok & bersedih. Usahanya buat mampu bersuamikan lelaki saleh mesti kandas, sementara benih iman di hatinya baru saja tumbuh.

Al-Malikah dulu bergegas ke hunian ruang disemayamkannya Abid utk bertakziyah. Tekadnya telah bulat, memperbaiki diri & keimanannya. Dikarenakan tekadnya itu, Al-Malikah dulu berniat menikahi saudara Abid. Dalam pandangannya, apabila kata kata & tingkah laku Abid bakal mempengaruhi dia, terlebih pada saudaranya yg lebih dekat itu. Tentu Nya, menurut Al-Malikah, saudara Abid serta mempunyai keteguhan iman yg tidak kalah kokohnya bersama Abid.

Nyata-nyatanya saudara Abid menerima permintaan dari sang perempuan paras menawan ini. Keduanya pula menikah, walau sebenarnya Al-Malikah tahu apabila baik Abid ataupun saudaranya yaitu pemuda miskin. Bagi Al-Malikah yg telah bertekad kuat, hal tersebut bukan penghalang. Iman di hati yg sudah disiram Abid saat ini jadi kekayaannya yg baru. Sebab kekayan iman baginya lebih gede dari sekadar ketajiran duniawi.

Al-Malikah dulu hidup berbahagia dgn lelaki saleh, saudara Abid. Dikabarkan, Al-Malikah jadi salah satu wanita bani Israil calon penghuni surga.

Previous
Next Post »

Posting Komentar