Inilah Ciri Ciri Istri Yang Sering Di Cerai Oleh Sang Suami - Perempuan atau sang isteri
seandainya di lihat beliau menyenangkan, itu disebabkan budi yg luhur, pakaian
bersih, dandanan yg pas di hadapan suaminya & pun berikhtiar yg paling baik
utk kelihatan menarik cuma di depan suami & serta anak - anaknya.
Seandainya satu orang wanita tak
solehah juga mempunyai watak atau kerutinan yg jelek, menyukai menyusahkan
suaminya tentu nya itu bukan perhiasan utk seorang suami. Bahkan, boleh menjadi
suami tak gemar bersamanya, seterusnya menceritakannya.
Seandainya para isteri berharap
hunian tangga yg gemar di dunia & serta akhirat, buanglah jauh - jauh 7
watak ini. apabila anda tidak membuangnya, maka celakalah di dunia ataupun akhirat .
Tak mempunyai rasa malu
Istri yg tak malu senantiasa laksanakan factor yg dilarang Allah SWT, dia jauh
dari sifat takwa & serta tidak sedikit mengaplikasikan aksi maksiat.
Ausyarah (bernoda) merupakan
tak pandai mengendalikan hunian, enggan mengemas diri, & pula enggan
laksanakan apa - apa maka ia, anak - anak & rumahnya kumuh juga tak
menyenangkan.
Asysyakasah (berani ) ialah,
menyukai membebankan suaminya di luar kemampuannya hingga - hingga mendesak
suami jalankan elemen factor yg dimurkai Allah SWT.
Innah (menentang ) yg tak mahu
diperintah suaminya utk laksanakan aspek yg baik. Berani melanggar apa yg
diperintahkan, apalagi lagi menentang si suami bersama selalu menggelar
maksiat.
Bitnah (mementingkan isikan
perut pun tidak sedikit menuntut) yg tak gemar berinfak & malas
mengeluarkan zakat.
Senantiasa menyatukan harta
ketajiran pula mengenyangkan perut bersama makanan - makanan yg tak ada
habisnya.
Tak terlintas dibenaknya utk
menyumbangkan terhadap fakir miskin & serta anak yatim. Utk memenuhi semua
keinginan nafsunya, dirinya mendesak suaminya buat mengadakan aspek - elemen yg
boleh mendatangkan kemurkaan Allah SWT.
Bahriyah (menyuruh suami buat
berbuat jahat) merupakan, selalu menghalangi suami buat berbuat baik.
Tak aktif merupakan enggan
berbuat apa - apa. Tak mempunyai keinginan buat melanjutkan ilmu duniawi maupun
ukhrawi.