Cara Jitu Untuk Menjaga Hafalan Alquran Agar Tidak Mudah Lupa - Berikut merupakan sekian banyak
Panduan buat menjaga hafalan Al-Qur’an. mudah-mudahan berguna untuk kamu
khususnya & untuk kita seluruhnya yg mempunyai tekad yg kuat dalam
menghafalkan Al-Qur’an :
Mengatur waktu
Pandai mengatur kala dapat akan
meringankan satu orang penghafal Al-Qur’an dalam memelihara hafalannya.
Mengatur disaat buat mengulang-ulang hafalan yg selalu konsisten berkelanjutan,
mesti konsisten dilakukan oleh satu orang penghafal Al-Qur’an. Biasakan jangan
sampai melewatkan saat tidak dengan laksanakan hal-hal yg berguna. Rasulullah
SAW sudah memperingatkan, bahwa hafalan Al-Qur’an dapat lebih serentak hilang
& lepas kalau di bandingkan dgn seekor onta yg terikat kuat apa kalau ia
tak senantiasa roja’ah hafalannya tersebut. “ Jagalah Al-Qur’an, demi Yg jiwaku
berada di Tangan-Nya, Al-Qur’an itu lebih langsung lepas dari terhadap seekor
onta dari ikatannya” (H.R. Bukhari)
Menyediakan waktu luang khusus
Dalam proses muraja’ah
(mengulang) hafalan, satu orang penghafal Al-Qur’an mesti sediakan kala husus,
contohnya sebelum atau setelah subuh, sebelum tidur, sebelum & setelah
shalar fardhu. Siapapun ia, apabila mana sedang menekuni sebuah tugas &
memberikan porsi disaat yg kusus, sehingga dirinya dapat mendapati hasil yg
tidak mau mengecewakannya. Tengoklah dengan cara apa kehidupan para Ulama
terdahulu dalam pengaturan diwaktu, maka mereka bakal mewariskan karya-karya
gede mereka yg hingga hri ini masihlah jadi rujukkan. Sabagian mereka meninggal
diusainya yg belum demikian lanjut, bakal tapi mereka bakal posting &
menyusun tidak sedikit kitab.
Wirid Al-Qur’an
Terkecuali sediakan dikala husus,
satu orang penghafal Al-Qur’an mesti memperbanyak tilawah, ia mesti mempunyai
wirid Al-Qur’an yg teratur beliau melakukan tiap-tiap hri. Usahakan akan
membaca Al-Qur’an minimal satu juz tiap-tiap hri, maka jangka waktu tiga puluh
hri / satu bln kamu bakal mengkhatamkan tilawah Al-Qur’an. Tidak Jarang membaca
Al-Qur’an dapat mampu memudahkan satu orang dalam menghafal Al-Qur’an.
Jadi Imam Shalat
Hafalan kamu dapat senantiasa
melekat dalam ingatan kamu seandainya senantiasa kamu baca dalam shalat,
khususnya dikala shalat tengah malam atau qiyamullail. Apalagi waktu jadi imam
shalat tarawih di sebuah tempat ibadah yg antara pengurus jamaah meresa tak
keberatan apabila mana sang iman membaca satu juz buat tiap-tiap malamnya.
Mengajarkan orang lain
Salah satu trik yg paling efektif
dalam menjaga hafalan ialah mengajarkan orang lain, sebab terhadap ketika
mendengarkan hafalan muridnya, sehingga dengan cara tak cepat dirinya sedang
mengulang-ulang hafalan.
Mendengarkan bacaan orang lain
Tidak Sedikit mendengar dapat
memudahkan kita menghafal, serentak hafal, terkecuali tidak jarang membaca pun
sebab tidak jarang mendengar bacaan orang lain. Buatlah kesepakan atau janji
dengan sahabat kamu yg sedang menghafal Al-Qur’an utk saling menyimak, maka
jika mana kamu atau sohib kamu keliru dalam membaca sehingga dikala itulah kamu
berdua dapat saling mengoreksi.
Mendengarkan kaset atau CD
Al-Qur’an
Pilihlah salah satu bacaan syaikh
populer, yg tilawahnya menyebar di seluruhnya dunia & condong diminati
lagunya dalam membaca Al-Qur’an, seperti Syaikh Mahmud Khalil Al-Hushari,
Syaikh Muhammad Siddiq Al-Minsyawi, Syaikh Abdullah Badan Intelijen Negara Ali
Bashfar, Syaikh Abdurrahman Al-Hudzaifi, Syaikh Suud Syuraim, Syaikh
Abdurrahman Al-Sudais dll.
Membaca histori para penghafal
Al-Qur’an
Buat memberikan memotivasi &
semangat baru sehingga kamu serta mesti membaca perjalanan para ulama &
beberapa orang yg menghafal Al-Qur’an, kamu bakal bisa membawa pelajaran dari
pengalaman mereka pula mampu memperbaharui semangat kamu.
Membiasakan membaca tidak dengan
menyaksikan Mushaf
Biasakan mengulang hafalan tidak
dengan menyaksikan mushaf, dikarenakan jikalau mana membaca hafalan senantiasa
menonton mushaf sehingga bakal ada ketergantung senantiasa mau melihatnya.
Kecuali apa jika kamu telah tak bakal menambahkan bacaan, sehingga boleh kamu
menyaksikan mushaf.
Menjauhi kemaksiatan
Jiwa yg senantiasa berlumuran
kemaksiatan & dosa, susah utk menerima cahaya Al-Qur’an, hati yg tertutup
disebabkan dosa-dosa yg selalu dilakukannya, tak enteng menerima kebaikan,
mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an “Maka apakah mereka tak memperdulikan Al Qur’an
ataukah hati mereka terkunci?” (Q.S. Muhammad : 24) Dalam histori terdaftar
bahwa Imam Syafi’i rahimuhullah tergolong ulama yg mempunyai kecepatan dalam
menghafal, macam mana dirinya mengadu pada gurunya, Waki’, satu buah hri ia
mengalami kelambatan dalam menghafal. Sehingga gurunya dulu memberikan obat
mujarrab, adalah supaya beliau meninggalkan aksi maksiat & mengosongkan
hati dari tiap-tiap penghalang antara dirinya & Tuhannya. Imam Syafi’i
rahimahullah berbicara : Saya mengadu terhadap (guruku) Waki’ atas buruknya
hafalanku Sehingga diapun memberiku nasihat biar saya meninggalkan kemaksiatan
Beliau memberitahuku bahwa ilmu itu yakni cahaya & cahaya Allah tak dapat
diberikan pada orang yg bermaksiat. Wallahu ‘alam bishshawab.